Saat ini, pasar kripto sedang dalam periode volatilitas yang tinggi dengan harga Bitcoin yang bisa berubah sampai 7% dalam sehari. Hal ini sudah bisa diprediksikan karena event Bitcoin spot ETF, event halving yang berpengaruh besar terhadap aset.
Dengan harga yang volatil ini, maka aset Anda akan memiliki risiko terkena slippage. Apakah Anda tahu istilah ini? Kenali artinya dan cara mengatasinya.
Poin Penting
- Slippage dihitung dari perbedaan harga antara harga yang diharapkan dengan harga sebenarnya saat dieksekusi.
- Banyak faktor mempengaruhi slippage saat trading seperti volatilitas, likuiditas, besar order, kepadatan jaringan, dan hal lainnya.
- Untuk meminimalisir risiko slippage, trader harus menggunakan order yang terbatas, trading saat jam sibuk, tetap update harga pasar, dan hanya trading aset yang likuid.
Pengertian Slippage dalam Kripto
Slippage dalam trading kripto adalah perbedaan antara harga kripto yang kita harapkan dengan harga kripto saat trading dieksekusi.
Saat Anda ingin membeli atau menjual kripto pada harga tertentu, maka slippage bisa terjadi ketika harga eksekusi berbeda dari harga yang Anda inginkan. Akibatnya adalah, trader mungkin akan kehilangan potensi profit yang diinginkan.
Contoh:
Anda mau membeli Bitcoin dengan memasang orderan $70,000 sebanyak 1 BTC. Sayangnya, saat trading dieksekusi, Anda malah mendapatkan harga $70,200 karena kendala volatilitas dan likuiditas. Untuk kasus ini, slippage yang Anda dapatkan adalah sebesar $200. Karena adanya slippage ini, rencana trading Anda jelas jadi harus berubah.
Jenis Slippage
Ada 2 jenis slippage saat trading kripto:
Slippage Harga
Slippage harga terjadi ketika harga saat eksekusi berbeda dari harga yang Anda tetapkan saat memasang order beli. Biasanya, hal ini terjadi karena volatilitas pasar.
Contohnya Anda memasang orderan di harga $100, tapi saat dieksekusi, Anda malah mendapatkan kripto di harga $102, sehingga ada slippage sebesar $2.
Besarnya slippage bisa berubah-ubah tergantung dari likuiditas, volume trading, dan kondisi pasar. Slippage bisa menjadi semakin besar di kondisi market yang volatil tapi dengan likuiditas yang rendah.
Slippage Likuiditas
Slippage likuiditas terjadi ketika order dieksekusi dengan harga berbeda karena kurangnya jumlah pembeli atau penjual di harga yang diinginkan.
Biasanya, slippage ini terjadi ketika Anda membeli kripto yang kurang terkenal, tapi dalam jumlah yang besar. Karena yang menjual atau membeli sangat sedikit, akibatnya harga yang dieksekusi menjadi berbeda dari harga yang Anda harapkan.
Likuiditas slippage hampir menyerupai transaksi barang langka yang sepi peminat di pasar—Harganya bisa berbeda sangat jauh untuk menarik pembeli.
Selain itu, slippage juga bisa kita kategorikan menjadi positif dengan negatif dengan penjelasan seperti ini:
- Slippage positif: Harga yang kita dapatkan jauh lebih baik daripada harga yang kita pasang di order. Artinya, trading kita bisa jauh lebih profit.
- Slippage negatif: Harga yang kita dapatkan jauh lebih rendah daripada harga yang kita pasang di order. Artinya, profit kita bisa menjadi berkurang.
Faktor Kunci yang Mempengaruhi Slippage
Banyak faktor yang mempengaruhi besar slippage yang bisa Anda dapatkan saat melakukan trading. Dengan mengetahui faktor ini, diharapkan risiko Anda bisa jadi bisa diantisipasi. Berikut ini adalah beberapa faktor utamanya:
Volatilitas Pasar
Volatilitas adalah faktor utama di pasar kripto yang terkenal tidak bisa diprediksi dan harga bisa naik dan turun dengan sangat cepat. Karena alasan ini, biasanya sangat sulit bagi kita untuk melakukan trading dengan sempurna.
Perubahan harga yang sanga cepat membuat kita bisa menjual atau membeli di harga yang berbeda dari harga yang kita harapkan. Untuk memitigasi dampak dari slippage ini, trader bisa membatasi biaya yang digunakan saat mulai order membeli atau menjual.
Dengan membatasi order, harga akan dieksekusi jika jumlah dan nominalnya sudah benar-benar pas. Dengan demikian, risiko Anda membeli aset kripto dengan harga yang berbeda bisa lebih diminimalisir.
Likuiditas
Likuiditas sangat berpengaruh terhadap slippage. Di sini, likuiditas mengarah ke jumlah pembeli dan penjual di market yang mempengaruhi kemudahan kita dalam menjual atau membeli aset kripto pada harga tertentu. Di market dengan likuiditas yang rendah, menemukan orderan yang tepat jelas sangat sulit sehingga berpotensi slippage.
Besar Order
Besarnya transaksi Anda juga mempengaruhi slippage. Saat Anda ingin transaksi dengan volume besar, mungkin di market tidak ada likuiditas yang cukup untuk memenuhi transaksi Anda di satu harga tertentu. Jadi, biasanya transaksi ini dibagi-bagi dan jelas berpotensi terkena slippage.
Untuk meminimalisir hal ini, trader sebaiknya membagi-bagi transaksi mereka menjadi beberapa bagian. Dengan melakukan hal ini dan strategi trading yang tepat, potensi kalah akibat slippage yang tinggi bisa Anda kurangi.
Tingkat Kepadatan Jaringan
Tingkat kepadatan jaringan juga berpengaruh terhadap slippage. Biasanya, jaringan akan sangat terbebani jika ada volume transaksi dalam jumlah yang sangat tinggi. Akibatnya, akan ada delay saat melakukan eksekusi di harga yang diinginkan.
Menghitung Slippage saat Trading Kripto
Bagaimana cara menghitung slippage? Caranya cukup sederhana. Anda hanya perlu menghitung perbedaan harga yang diinginkan dengan harga eksekusi saja. Kemudian, angka ini sajikan dalam bentuk persentase:
Mari kita berikan contohnya:
Contoh 1: Membeli Solana
Anda sedang membeli Solana di harga $180.Tapi karena market sedang fluktuatif, Anda mendapatkan Solana di harga $182.
Akibatnya, trading Anda memiliki slippage sebesar 1.11%.
Contoh 2: Menjual Dogecoin
Sekarang Anda mau menjual Dogecoin. Ada orderan 1000 DOGE Anda di harga $0.2 per koin. Akan tetapi, karena kondisi pasar, harganya malah terjual $0.19 per koin.
Di sini trading Anda memiliki slippage sebesar -5%. Hal ini jelas bisa dilihat sebagai penurunan profit Anda karena harga eksekusi lebih rendah daripada yang diharapkan.
Strategi untuk Mitigasi Slippage
Meskipun mustahil untuk tidak terkena slippage, trader bisa menerapkan beberapa strategi untuk meminimalisir risiko. Berikut ini adalah beberapa teknik yang mungkin bisa membantu Anda:
Gunakan Fitur Limit Order
Salah satu cara untuk meminimalisir slippage adalah menggunakan fitur limit order.
Dengan fitur limit order, Anda bisa membeli atau menjual kripto tepat di harga yang diinginkan. Order akan dieksekusi jika harga sudah mencapai harga yang Anda tetapkan.
Trading di Jam Sibuk
Likuiditas dan volume trading memiliki fluktuasi tinggi setiap hari. Dengan trading di jam sibuk ini, Anda bisa menghindari risiko terkena slippage. Saat jam sibuk ini biasanya akan banyak orang yang menjual dan membeli sehingga kendala likuiditas mungkin bisa diselesaikan.
Sayangnya, jam sibuk trading ini mungkin tidak sesuai dengan zona waktu di Indonesia sehingga kita harus mengatur strategi dengan lebih baik lagi.
Selalu Pantau Perkembangan Market
Beberapa event besar bisa langsung mengubah harga di market dalam waktu sekejap. Dengan tetap update dengan kondisi market saat ini, Anda bisa meminimalisir risiko terkena slippage saat melakukan trading.
Gunakan Platform yang Berbeda
Diversifikasikan platform trading agar memiliki likuiditas dan volume trading yang bervariasi. Dengan menggunakan platform yang berbeda, Anda bisa mendapatkan sumber likuiditas baru dan meminimalisir potensi slippage.
Exchange yang memiliki likuiditas tinggi di market (volume transaksi yang tinggi) termasuk:
- Binance
- Coinbase
- ByBit
- OKX
- Bitget
Trading di Koin dan Token yang Likuid
Cara terbaik untuk menghindari slippage adalah dengan trading di aset kripto yang likuid. Aset ini bisa menampung volume transaksi yang besar serta memiliki kapitalisasi pasar yang juga besar sehingga bisa menjual dan membeli di harga yang tepat.
Beberapa contoh kripto yang paling likuid adalah:
- Bitcoin (BTC)
- Ethereum (ETH)
- Binance Coin (BNB)
- Solana (SOL)
- XRP (XRP)
Atur Toleransi Slippage
Toleransi slippage adalah batas maksimum slippage yang masih bisa Anda terima jika nanti terjadi perbedaan harga saat eksekusi. Dengan mengatur toleransi ini, risiko kerugian Anda akibat slippage bisa diminimalisir.
Toleransi slippage yang tinggi menunjukkan keterbukaan terhadap perbedaan yang signifikan dari harga yang diharapkan. Sebaliknya, toleransi slippage yang rendah memberlakukan batasan yang lebih ketat pada penyimpangan harga, yang dapat mengakibatkan lebih sedikit order yang terpenuhi.
Atur Ulang Volume Order
Anda juga mengatur volume transaksi atau volume order Anda. Jika mau transaksi dalam jumlah sangat besar, maka bagi-bagi transaksi ini menjadi beberapa kali order. Selain itu, Anda juga bisa menerapkan strategi seperti volume-weighted average price (VWAP) agar trading Anda bisa lebih terjaga.
Kesimpulan
Slippage merupakan bagian dalam trading kripto dan bisa mempengaruhi keuntungan trading kita. Dengan mengelola slippage, trading Anda jelas bisa lebih sukses.
Disclaimer: Bukan artikel ajakan menjual atau membeli kripto. Investasi di kripto sangat berisiko dan performa di masa lalu mungkin tidak bisa terulang di masa depan. Hanya investasi dengan nominal yang Anda siap terima jika kalah dan hubungi pembimbing finansial Anda jika diperlukan.
FAQ
Berapa toleransi slippage yang baik di kripto?
Semuanya tergantung dari profil trading dan risiko trader serta tergantung dari kripto yang ingin ditransaksikan. Banyak exhcange kripo menetapkan 0.5%. Akan tetapi, masing-masing trader diharapkan memiliki profil trading mereka sendiri.
Berapa toleransi slippage yang normal di kripto?
Toleransi slippage yang normal bisa dari 0.1% sampai 5%. Beberapa trader mungkin lebih memiliih persentase slippage yang rendah untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian.
Bagaimana cara menghindari slippage?
Slippage merupakan bagian dari trading dan tidak bisa dihindari. Sebagai trader, kita hanya bisa menggunakan beberapa trik untuk mengurangi risiko dari slippage ini.