Polygon vs Avalanche - Why You Need These Scaling Solutions?

Polygon vs Avalanche: Mana yang Paling Bagus di Transaksi Kripto?

Reading time

Kripto dibuat berdasarkan blockchain Bitcoin dengan buku catatan yang merekam semua pembayaran dan transaksi dengan Bitcoin dan kripto lainnya.

Akan tetapi, dengan semakin tingginya investasi di industri ini dan perkembangan teknologi di dunia kripto, blockchain baru mulai dibentuk. Saat ini, rantai desentralisasi bisa mendukung transaksi, pendaftaran digital, investasi kripto, dan platform serta projek DeFi.

Polygon dan Avalanche merupakan jaringan yang sangat cepat berkembang karena memiliki fungsi yang banyak untuk developer kripto dan platform desentralisasi. Masing-masing blockchain menawarkan keuntungan yang berbeda untuk mendukung token dan koin.

Sekarang, mari kita lihat analisa Polygon vs Avalanche. Ketahui pro dan kontra dari masing-masing jaringan dan mengetahui yang paling cocok untuk Anda.

Poin Penting

  1. Polygon dan Avalanche adalah rantai desentralisasi paling populer yang mendukung projek kripto, platform DeFi, dan token.
  2. Polygon dibuat di dalam blockchain Ethereum dan memiliki banyak fitur untuk mengatasi kendala skalabilitas ETH serta performanya.
  3. Avalanche bekerja lewat 3 sidechain, mendukung minting NFT, pembuatan token, projek Web 3.0, dan platform exchange.

Seputar Polygon

Jaringan Polygon ditemukan tahun 2017 oleh 3 orang teknisi dan didukung oleh beberapa investor dari Decentraland dan Chainlink. Tim developer membuat Polygon sebagai jaringan layer-2 di blockchain Ethereum.

Layer-2 adalah jaringan tambahan yang dibuat di atas layer 1 blockchain untuk mempermudah proses dan operasi. Di jaringan desentralisasi, kecepatan transaksi Polygon merupakan salah satu yang tercepat karena bisa memproses sekitar 65,000 transaksi per detik.

MATIC adalah token dari sidechain Polygon dengan 9 miliar koin yang berputar di pasar dari total 10 miliar koin.

Polygon menggunakan proof-of-stake untuk validasi transaksi dengan jaringan node yang terdiri dari validator dan delegator. Validator akan memproses transaksi dan memastikan bahwa masing-masing operasi patuh terhadap peraturan yang ada. Transaksi yang sudah diverifikasi akan masuk ke blockchain.

Sementara itu, delegator akan memberikan koin MATIC kepada validator yang bisa dipercaya sebagai imbalan setelah melakukan verifikasi transaksi. Jika ada aktivitas mencurigakan, maka imbalan untuk validator akan berkurang.

Polygon daily transactions

Supernet Polygon

Di Polygon supernet, projek kripto dan aplikasi desentralisasi bisa kompatibel dengan jaringan model blockchain mereka. Model ini terbagi menjadi beberapa komponen seperti di bawah ini:

  • Polygon plasma: Rantai layer-2 yang mengizinkan layer-1 untuk membagikan beberapa tugas operasi ke sidechain.
  • ZK-rollups: Inovasi untuk melakukan transaksi off-chain. Pendekatan zero-knowledge merupakan model validasi yang tidak mengekspos data atau kunci pribadi.
  • Sovereign chains: Rantai layer-2 yang memiliki validator dan miner tersendiri. Bisa menjadi host banyak projek dan dApps.
  • Secured chains: Rantai yang skalabilitasnya bergantung dari validator layer-1, miner, dan fitur keamanan untuk membangun beberapa platform DeFi dan aset digital.

Penggunaan Polygon

Polygon merupakan solusi skalabilitas dari blockchain Ethereum, terutama dalam hal kecepatan dan biaya. Layer-2 mereka bisa meningkatkan utilitas blockchain ETH sehingga bisa digunakan di berbagai situasi.

  • Proses transaksi menggunakan infrastruktur desentralisasi Polygon sehingga biaya transaksi jadi lebih rendah. Dengan cara ini, Polygon juga mendapatkan keuntungan karena sistemnya keamanannya menjadi lebih kompatibel dengan Ethereum.
  • Jaringan Polygon mampu mendukung platform exchange terdesentralisasi karena biaya yang sangat rendah ini.
  • Banyak marketplace NFT yang juga menggunakan Polygon karena biaya dan sistem keamanannya. Para seniman digital bisa membuat dan minting kripto mereka sendiri.
  • Selain itu, banyak juga DAO yang membuat ekosistem desentralisasi di Polygon dengan promosi kendali dari komunitas dan transparansi dalam voting dan tata kelola. 

Seputar Avalanche

Avalanche awalnya diluncurkan sebagai testnet tahun 2019, tapi, mereka akhirnya diluncurkan pada 2021 oleh Ava Labs Company. Jaringan ini dibuat oleh 3 orang profesional blockchain untuk solusi skalabilitas juga. Sama seperti Polygon, jaringan Avalanche juga kompatibel dengan aplikasi dan platform berbasis ETH.

Rantai yang support dengan Avalanche terdiri dari 3 jenis, yakni X-Chain, C-Chain, dan P-Chain. Sistem open-source ini dibuat untuk mengcover gap antara blockchain Bitcoin dan Ethereum, terutama dalam hal skalabilitas dan dukungan untuk rantai yang banyak.

Kecepatan transaksi Avalanche didukung oleh smart contract, dengan lebih dari 4,500 transaksi dalam sedetik. Hal ini membuat Avalanche jadi salah satu jaringan yang tercepat dan jauh mengungguli Ethereum yang hanya 14 transaksi per detik.

AVAX adalah token bawaan dari Avalanche dan mata uang yang digunakan untuk tata kelola, voting, dan pembayaran upah untuk developer digital di sini.

Diperkirakan AVAX memiliki total suplai 720 juta dengan 367.5 juta koin yang beredar di pasar. Koin ini memiliki karakter anti inflasi karena berdasarkan vote dan konsensus pengguna.

Avalanche daily transactions

Subnet Avalanche

Dengan subnet Avalanche yang banyak, bisnis dan projek kripto bisa membuat blockchain publik dan pribadi mereka menggunakan fitur keamanan yang canggih.

Ketiga sub-chain dari Avalanche (Snowman, Avalanche, dan Frosty) dilindungi oleh layer yang berbeda. Protokol keamanan snowman dibutuhkan untuk operasi smart contract yang cepat ditambah dengan konsensus DAG yang memastikan bahwa transaksi tidak bocor dengan mempercepat prosesnya. 

Sebagai hasilnya, jaringan Avalanche jadi aman karena dilindungi dari banyaknya ancaman siber blockchain, seperti 51% attack yang paling umum.

Avalanche vs Polygon

Apa Saja Ketiga Blockchain dari Avalanche?

Desain unik AVAX terdiri dari 3 jenis rantai yang masing-masingnya memiliki karakteristik tersendiri:

  • X-Chain: Dikenal sebagai rantai Exchange. Platform desentralisasi yang membuat, mengoperasikan, dan mengelola aset digital di Avalanche dan menggunakan AVAX sebagai metode pembayaran.
  • C-Chain: Blockchain smart contract yang kompatibel dengan Ethereum sehingga bisa menjadi host aplikasi desentralisasi dan projek kripto yang sudah kompatibel..
  • P-Chain: Blockchain platform yang berfungsi untuk koordinasi dan operasi sidechain dan node diantara tiap subnet. 

Polygon vs Avalanche: Biaya

Biaya gas Polygon tergantung dari kecepatan transaksi yang ingin digunakan dengan rata-rata di kisaran 0.000181 USD. Jaringan ini menawarkan 3 jenis pilihan, standar, cepat, dan instan untuk finalisasi operasi.

Biaya gas dari Avalanche juga tergantung dari kecepatan transaksi, antara normal atau cepat. Biaya gas untuk transaksi di sini mulai dari 0.001 sampai 1 AVAX, tergantung dari sidechain yang digunakan.

Biaya gas tertinggi jatuh kepada Ethereum dengan kisaran 45 USD per transaksi di 2022.

Fakta Singkat

Polygon vs Avalanche: Kebutuhan Validator

Jaringan Polygon dan Avalanche menggunakan proof-of-stake, tapi dengan pendekatan yang berbeda. Polygon mengikuti protokol Istanbul Byzantine Fault Tolerance (IBFT) dengan prioritas konsensus untuk transaksi sebagai biaya desentralisasi. Semua node bisa menjadi validator dengan berpartisipasi atau staking MATIC.

Tetapi, Avalanche menggunakan protokol Snowman untuk memastikan transaksi dan settlements yang cepat. Peserta harus memiliki lebih dari 2,000 nodes untuk menjadi validator dan mendapatkan imbalan. 

Polygon vs Avalanche: Skalabilitas

Polygon mendukung banyak projek DeFi dan dApps dengan nilai mencapai 5 miliar USD untuk masing-masing jaringan. Solusi skalabilitas jaringan ini kompatibel dengan Ethereum dan blockchain dasar mereka. Selain itu, jaringan Polygon juga support banyak platform kripto seperti Quickswap, SushiSwap, Curve dan sebagainya.

Untuk Avalanche sendiri sudah support dengan 200 projek kripto dengan nilai mencapai 10 miliar USD. Sidechain Avalanche juga support dengan platform Web 3.0 yang berbeda seperti exchange TraderJOE exchange, TrustSwap, Aave dan lainnya.

Keunggulan dan Kelemahan Polygon serta Avalanche

Masing-masing jaringan memiliki fitur dan karakter yang berbeda serta support dengan banyak platform desentralisasi serta projek kripto. Meskipun demikian, kedua jaringan ini merupakan solusi skalabilitas dan kecepatan transaksi. Mari kita lihat keunggulan dan kelemahan dari Polygon serta Avalanche:

Polygon: Keunggulan dan Kelemahan

  • Transaksi per detik Polygon mencapai 65,000 TPS, jauh lebih cepat dari jaringan lain.
  • Biaya gas rendah, kurang dari 0.001 USD.

Akan tetapi, Polygon masih bergantung dari blockchain Ethereum yang jaringannya berpotensi sangat padat.

Avalanche: Keunggulan dan Kelemahan

  • Protokol keamanan yang bisa dipercaya dan mengedepankan desentralisasi dan skalabilitas.
  • Support banyak projek kripto dan platform Web 3.0. 

Di sisi lain, Avalanche membutuhkan staking 2,000 AVAX untuk menjadi node validasi dan tidak ada hukuman dari regulator jika ada aktivitas mencurigakan.

Kesimpulan: Mana yang Terbaik?

Polygon dan Avalanche adalah jaringan paling populer di projek dan token DeFi karena menjadi solusi skalabilitas dari blockchain Ethereum dan Bitcoin.

Banyak bisnis kripto meluncurkan operasi mereka menggunakan blockchain Polygon dan Avalanche. Keduanya juga sudah support di solusi pembayaran kripto B2BinPay. 

B2BinPay adalah dompet digital dan provider pembayaran desentralisasi yang juga memiliki solusi Polygon dan Avalanche. Jadi, Anda sudah bisa melakukan pembayaran dengan menggunakan USDT, USDC, DAI, FRAX, TUSD, dan EUROC.

Memilih jaringan yang tepat akan sangat bergantung dari tujuan perusahaan Anda. Baik itu Polygon maupun Avalanche akan selalu siap membantu bisnis kripto Anda dalam hal skalabilitas.

Artikel terbaru

Crypto Tourism: How Digital Currency Revolutionizes Travel
Crypto Tourism: Bagaimana Mata Uang Digital Merevolusi Perjalanan
15.11.2024
Understanding Bitcoin Liquidity: Why It Matters?
Memahami Likuiditas Bitcoin: Mengapa Ini Penting bagi Trader dan Investor Kripto
14.11.2024
Bergabung dengan iFX Expo Dubai yang Sangat Dinantikan
14.11.2024
How to Use AI for Trading Crypto in 2024-2025
Cara Menggunakan AI untuk Trading Kripto dan Mengoptimalkan Strategi Anda
13.11.2024